Mengenal Augmented Reality, Teknologi Utama dalam Game Pokemon GO
Akhir-akhir
ini masyarakat urban sedang menggandrungi game Pokemon GO. Game besutan
Nintendo dan Niantic ini sukses menginovasi game melalui teknologi augmented-reality berbasis lokasi yang mengharuskan para Pokemon Hunters bergerak dan berkeliling untuk menangkap pokemon.
Pokemon GO merupakan secuil bukti dari potensi besar teknologi augmented-reality, yang sudah dikembangkan sejak 1968 dan telah mencapai banyak kemajuan besar hingga tahun 2016 ini. Teknologi augmented-reality
telah banyak diaplikasikan dalam berbagai hal: yang sudah lazim seperti
pada liputan prakiraan cuaca di televisi, Google Glass, keperluan
edukasi, advertising, hiburan, game dan lain sebagainya.
Lalu, apa itu augmented-reality sebenarnya?
Realitas Tertambah
Augmented-reality atau realitas tertambah adalah
teknologi yang dapat menambahkan benda maya ke dalam proyeksi lingkungan
nyata. Berbeda dengan virtual reality (realitas maya) yang sepenuhnya menggantikan lingkungan nyata, realitas tertambah hanya menambahkan benda maya pada lingkungan nyata.
Kedengarannya cukup sederhana.
Namun lebih dari itu, sebenarnya augmented reality lebih dari sekedar menambahkan objek maya ke lingkungan nyata.
Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda-benda maya (baik berdimensi 2 dan/atau berdimensi 3) dan benda-benda nyata ke dalam sebuah lingkungan nyata berdimensi 3, lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata agar terintegrasi dan berjalan secara interaktif dalam dunia nyata.
Secara umum ada dua metode yang digunakan dalam teknologi AR ini: marker based AR dan markerless AR.
Marker based AR
Metode ini bekerja dengan memindai tanda atau yang lebih sering disebut sebagai marker.
Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan
batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali
posisi dan orientasi marker dan menciptakan benda virtual 3D di
koordinat yang ditunjukkan marker.
Markerless AR
Dengan Markerless AR, tidak lagi dibutuhkan marker
berupa pola hitam putih untuk menampilkan objek maya. Metode ini dapat
bekerja dengan melakukan pemindaian terhadap objek nyata, dengan ruang
lingkup yang lebih luas daripada marker AR.
Beberapa teknik yang dikembangkan dalam markerless AR
ini yaitu: face tracking, 3D object tracking, motion tracking, dan
location based.
Face Tracking
Dengan teknik ini komputer mengenali wajah manusia
secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut
manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya
seperti pohon, rumah, dan benda-benda lainnya. Teknik ini digunakan
salah satunya pada aplikasi social media Snapchat.
3D Object Tracking
Berbeda dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah
manusia secara umum, teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua
bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil meja, televisi, dan
lain-lain.
Motion Tracking
Pada teknik ini komputer dapat menangkap gerakan,
Motion Tracking telah mulai digunakan secara ekstensif untuk memproduksi
film-film yang mencoba mensimulasikan gerakan.
Location Based
AR berbasis lokasi adalah salah satu
aplikasi yang paling sering digunakan dari AR. Keunggulan teknik ini
yaitu ketersediaan mudah smartphone dan fitur deteksi lokasi yang ada.
Metode ini bekerja dengan mendeteksi
lokasi pengguna dan orientasinya dengan membaca data dari mobile GPS,
kompas digital dan akselerometer, kemudian menambahkan informasi berupa
benda-benda maya yang dapat dilihat dari layar kamera ponsel. Teknik
inilah yang digunakan dalam game Pokemon GO dan game sejenis sebelumnya.
Selain beberapa jenis AR yang sudah disebutkan di atas, masih ada banyak jenis AR lain yang lebih maju.
Berikut ini infografik singkat mengenai augmented-reality:
Demikianlah pembahasan mengenai
augmented-reality, yang menjadi teknologi utama dalam game Pokemon
GO–yang sedang trend akhir-akhir ini. Dari penjelasan yang sudah
disampaikan, kita tahu bahwa Pokemon GO hanyalah secuil dari potensi
besar augmented reality yang sebenarnya.
0 komentar:
Posting Komentar